04
JUL
2013

SMPN 1 Lamongan Selenggarakan Kelas Akselerasi di Tahun Kedua

SMP Negeri 1 Lamongan membuka kelas akselerasi bagi 20 siswa yang skor IQ- di atas 130. Guna mewujudkan kelas akselerasi tersebut SMPN 1 Lamongan menggandeng fakultas psikologi UNAIR Surabaya.

Sebanyak 306 siswa baru SMPN 1 Lamongan masuk melalui penjaringan nilai SKHUN dengan standar terendah 28.00 lewat PPDB. Semua yang diterima, tahapan berikutnya diwajibkan mengikuti tes IQ pada Rabu (3/7/2013) yang pengujinya dari Unair. ”Kami menggandeng PTN yang benar-benar  berkualitas,”kata Kepala Sekolah Khoirul Anam, Jumat (05/07/2013). Dari hasil tes IQ itu hanya 22 siswa yang berhak mengikuti tes wawancara yang nantinya melibatkan orang tua.

Pada tes penyaringan, Sabtu (6/7/2013), terinci atas tes bakat, minat, tanggung jawab, motivasi, kemampuan menyelesaikan tugas, dan lain – lain. ”Berarti nanti ada yang tidak bisa lanjut masuk akselerasi. Karena maksimal hanya 20 anak,”ungkap Anam.

Orang tua ke-22 siswa pada Jumat (5/7/2013) pagi telah diundang pihak lembaga. Mereka diberi gambaran dan motivasi untuk kelanjutan anak – anaknya di program akselerasi. Program akslerasi ini untuk kali kedua. Sebagai informasi SMPN 1 Lamongan sudah 2 tahun ini telah membuka kelas akselerasi sebagai wujud pelayanan kepada siswa yang memiliki kelebihan cerdas istimewa (CI).

”Anak – anak bapak ibu itu aset yang harus diberikan layanan khusus dalam proses belajar karena punya IQ tinggi,” ungkap Anam. Ke-22 siswa berikut orangtuanya akan menjalani tes wawancara dan penyaringan pada Sabtu (06/07/2013). Siswa yang mempunyai kemampuan IQ di atas 130 di antaranya, Muhammad Arsy Reza Suyudi dengan skor IQ (145), Alfian Mahfudin (143), Virnanda Fahmi (142), Nely Yufita Sari (140). Selanjutnya Barakah Syahadat (140), Naufal Tahta Dhilillah (139), Rahmita H (139), Nur Fahitah Hanifah (139), Ummu Abiha Nurul K (137).

Kemudian Salsabila Nadia Mutiara Z (137), Syarifatul Lathifah (136), Hamidah Dwi Nifa (134), Annisa Firdaus (134), Galuh Adi Laksono (133), Devinda El Misti Zahara(133), Faizzatuz Zuhroh (131), Istighfa Amalia NH (131). Sedangkan yang ber-IQ  130 adalah Nabilah Bilkis Amatullah (130),  Rahmah Nisa Fauziyah (130), Maris Mumtaza (130), Noor Eliza Muaf T (130), dan Basyirotul Insiyah (130).

 

Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2013/07/05/smpn-1-lamongan-buka-kelas-akselerasi-bagi-siswa-ber-iq-di-atas-130

  1. sinta dewi Reply

    Kami sebagai wali murid siswa akselerasi, mohon kepastian tafsir tes IQ, , contoh anak jenius itu IQnya berapa????, kalau disebut IQ tinggi aja, kami sebagai orang awam belum mengerti tinggi itu maximalnya berapa???, kalau anak akselerasi itu tergolong jenius, tentunya patut di ikutsertakan lomba-lomba yg bila menang kan bisa mengharumkan nama sekolahnya, saya yakin itu, bukankah anak jenius itu tidak banyak, jadi mohon juga dibimbing untuk ikut lomba-lomba, termasuk OSN agar bisa masuk nasional dan mboyong medali

  2. R.A.R Reply

    buat yang angkatan pertama gak ada yah? 😀

  3. Tri Nurelita Reply

    yang angkatan pertama mana? dilupakan ya 😀 *hiks :”

  4. Rizka A.R Reply

    angkatan pertamanya gak ada yah? 😀

  5. rica dinda dita Reply

    duh jadi cemburu nih :3

  6. Glenn Yusuf Reply

    Kita kan dullu cuma percobaan, ya maklumlah :v 😀

  7. M. S. Fath Reply

    Bentar lagi juga mau ninggalkan snesa

  8. kiemas Reply

    BU SRI LESTARI INI GIMANA TO, LOLOS KE NASIONAL ITU TIDAK MUDAH BU, ya harus dihargai dong, di passing grade aja tidak disebutkan juara propinsinya, darimana kita tahunya ?juara propinsi apa tidak? , masuk passing grade aja sudah bagus, yaaaaa yang realita laaaaaa, apalagi pembinaan kurang kontinue dan sungguh-sungguh, justru guru yg berdedikasi tinggi pada pembinaan olimpiade, malah tersingkirkan, sayang sekali, agar siswa berhasil dalam olimpiade, minimal masuk nasional, harus terpenuhi beberapa syarat, yaitu 1.siswanya berbakat dan berminat dibidangnya 2.orangtua yg perhatian pada kemajuan ilmu anaknya yg ditunjukkan memberikan les pada anaknya sedini mungkin [sejak klas 7] 3. guru yg berdedikasi tinggi dalam pembinaan olimpiade 4. pembinaan rutin disekolah 1-2 kali/seminggu SEJAK KLAS 7 5.MENGHARGAI prestasi anak yg lolos ke propinsi, apalagi yg lolos ke NASIONAL BAIK DAPAT MEDALI ATAUPUN TIDAK 6.kALAU BERHASIL itu merupakan anugerah, dan tidak ada penonjolan pribadi begitu juga sebaliknya 7. selalu mengikutkan siswa osn nya ke berbagai lomba agar berpengalaman dan dikethui kelemahannya ada dimana disamping melatih mental juga [maaf bila koment saya ini kurang berkenan tapi ini saya lakukan setelah mengamati smpn 1 yg saya cintai ini tambah menurun di prestasi OSN nya, tahun 2014 ini aja tak masuk tingkat nasional, padahal d tahun sebelumnya masuk nasional]

  9. Arsy Reza Reply

    Kenyataannya tahun ini SMPN 1 Lamongan tidak masuk Nasional. Saya sebagai salah satu perwakilan mohon maaf sebesar besarnya karena tidak bisa mengharumkan nama sekolah, justru malah mencoreng. Mohon maaf, saya sangat mengecewakan.

  10. yuromanta Reply

    iBU Ardy Reza, jangan merasa salah bu, secara normal SULIT SEKALIi anak didik kita untuk bersaing ke tingkat Nasional, lihatlah apa ada anak Lamongan klas SD, SMP, SMA YG KE TINGKAT nASIONAL, kalaupun ada jarang sekali terjadi dan juga jarang membawa medali, itu dikarenakan anak didik lamongan kalah asahan/ kalah pembinaan dibanding anak di luar lamongan, jadi jangan berkecil hati bu, anak ibu sudah membawa nama baik snesa dg ikut OSN ke jawa Timur sebagai wakil lamongan, dan itu TIDAK MENGECEWAKAN, YG KECEWA ADALAH MEREKA-MEREKA YG TIDAK TAHU MEDAN osn jatim apalagi Nasional, ayo bu semangat lagi putra/putri ibu perlu di suport lagi, yg penting semangat TIDAK BOLEH luntur, kalah menang itu biasa terjadi di lomba apapun.

Leave a Reply

*

captcha *